Medan, Juni 2022

Program Studi Sastra Melayu FIB USU berkunjung ke Perpustakaan Tengku Luckman Sinar yang berada di Jalan Abdullah Lubis Kota Medan. Kedatangan Program Studi Sastra Melayu ke Perpustakaan Tengku Luckman Sinar bukanlah sekedar kunjungan biasa, melainkan untuk melaksanakan kontrak kerja sama antara Program Studi Sastra Melayu dengan Perpustakaan Tengku Luckman Sinar. "Kita tahu bahwa berbagai koleksi buku, manuskrip, artikel dan naskah yang dimiliki oleh Perpustakaan Tengku Luckman Sinar yang di dalamnya banyak menceritakan sejarah-sejarah Melayu. Tak lupa juga, karya-karya sastra Melayu, baik itu tradisional dan modern juga banyak tersimpan dengan rapi di Perpustakaan Tengku Luckman Sinar. Oleh sebab itu, tentu dengan adanya kerja sama ini nantinya diharapkan kepada para mahasiswa Program Studi Sastra Melayu dapat lebih leluasa, nyaman, dan tidak segan-segan untuk datang ke Perpustakaan Tengku Luckman Sinar demi menambah wawasan tentang Melayu, khususnya di Sumatera Utara," ucap Ketua Program Studi Sastra Melayu, ibu Dra. Mardiah Mawar Kembaren, M.A., Ph.D.

 Pihak Perpustakaan Tengku Luckman Sinar, yaitu Tengku Mira Sinar menyambut baik adanya kerja sama antara Program Studi Sastra Melayu dengan Perpustakaan Tengku Luckman Sinar.

Dalam hal ini, Tengku Mira Sinar juga mengajak Ketua Program Studi Sastra Melayu FIB USU untuk masuk ke dalam ruangan steril tempat penyimpanan naskah-naskah lama koleksi Tengku Luckman Sinar. "Ruangan penyimpanan naskah-naskah lama ini merupakan tempat yang tidak masuk ke dalam bagian perpustakaan yang mana tidak sembarang orang yang boleh masuk ke sini," tutur Tengku Mira Sinar. Dalam hal ini, Tengku Mira Sinar juga memamerkan beberapa naskah Sumatera Utara yang masih berbahasa Belanda.

Foto Bersama antara Program Studi Sastra Melayu dengan Perpustakaan Tengku Luckman Sinar

ARTIKEL

Asahan, 7 Agustus 2022

Sugiono, mahasiswa Program Studi Sastra Melayu angkatan 2021 berhasil meraih Juara Kedua Duta Pariwisata Kabupaten Asahan Tahun 2022. Pemuda asal Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan ini bukan saja membuat bangga Program Studi Sastra Melayu, tetapi juga kedua orang tuanya. "Prestasi ini merupakan pengalaman yang luar biasa bagi hidup saya. Terpilih menjadi runner up Duta Pariwisata Asahan merupakan amanah yang diberikan kepada saya untuk dapat mempromosikan potensi wisata di Kabupaten Asahan," ucap pria yang kerap dipanggil Mas Sugi ini. Sebagai mahasiswa yang baru duduk di semester tiga, tentunya perjuangan Sugiyono perlu mendapatkan apresiasi. "Melewati beberapa seleksi yang sedikit banyaknya menguji kekurangan dan kelebihan saya, mulai dari Tes Psikotes yang di dalamnya terbagi empat, yaitu Ujian Terjulis, Interview, Unjuk Kemampuan Bakat, dan yang terakhir Kemampuan Berbahasa Asing, pastinya merupakan tanggung jawab besar yang diamanahkan bagi saya. Proses pendaftaran dari TOP 100 menjadi TOP 20 kemudian diseleksi menjadi TOP 10 disaring menjadi TOP 6 dan mendapatkan TOP 3 serta berakhir di posisi runner up merupakan perjuangan yang panjang bagi saya. Tentu, libur semester kali ini menjadi produktif bagi saya karena berhasil membanggakan kedua orang tua," tutup Mas Sugi.

ARTIKEL